Friday, October 28, 2005

Tanpa Ku Sadari ....

Aha mulai Senin kemaren aku sudah libur jadi aku bisa santai seharian, Rabu Sore, hujan lebat sekali, cuaca yang dingin bikin aku males banget untuk mandi karena dinginnya bukan main, soalnya saat itu aku memang ngerasa nggak gerah dari siang, jadi badanku enjoy-enjoy ajah, malamnya aku langsung tidur, keesokan harinya aku bangun jam 3 Pagi untuk sahur, sehabis subuh aku ngoprek komputer buat explore Linspire LiveCD sampe jam 8 (Kamis pagi), eh nggak tahu kenapa aku jadi bersin-bersin kena gejala flu, mungkin karena kedinginan kemaren ditambah fisik aku kurang fit karena kurang tidur akhirnya Pagi itu aku nggak mandi, karena kalau aku mandi ntar flu-ku makin kambuh deh....pikirku saat itu.

Kamis sore hujan turun lagi, cuaca diluar dingin banget karena anginnya sangat kenceng, kilat dan petir meraung-raung di angkasa, sore itu aliran listrik mati, ini memang sudah biasa, setiap turun hujan dan petir biasanya listrik di kotaku mati, karena memang aliran listriknya menggunakan PLTA (Perusahaan Listrik Takut Air, sorry nih kalo ada orang PLN yang baca). Kamis sore yang dingin, membuat aku lupa untuk mandi, ditambah listrik mati, makin lupa banget deh untuk mandi sore itu.

Jum'at subuh sehabis sahur, aku mulai asyik lagi utak-atik Linspire, cek email dan baca-baca terus bikin short review tentang Linspire sampe 6.15 (Jum'at pagi), aku baru sadar kalau aku belum mandi sejak dua hari lalu, anehnya badanku nggak gatal ataupun gerah, mungkin karena cuaca yang mendukung kali, ya itu tadi mendukung buat nggak mandi. Saat itu aku langsung pergi ke kamar mandi, di dalam kamar mandi kepikiran buat nulisin pengalaman ini di blog, akhirnya aku keluar lagi dari kamar mandi, padahal aku udah buka baju loh, dengan ditutupi sehelai handuk, aku nulis tulisan ini sampe jam 6.40-an di komputer.

Pantesan, kenapa orang Paris jarang mandi, mungkin karena cuaca disana mendukung atau mungkin karena kualitas parfumnya yang bagus sehingga walalupun orang Paris nggak mandi selama barhari-hari tapi tetap wangi karena parfum tadi. Eiiit tunggu dulu, walaupunaku nggak mandi dua hari, badanku nggak bau loh, bukan karena aku pake parfum asli dari Paris tapi emang bawaan lahir kalo badanku emang udah wangi, lagian mandi dan nggak mandi aku memang udah laku kok (he he he kayak jualan aja), PD banget ya... :P.

Yuk, ah aku mandi dulu ya...!!![]

Monday, October 17, 2005

Where Are You, My Friend?

Saya sedang asyik memainkan tanah dan tumpukan batu di halaman rumah, permainan yang kadang saya lakukan bersama sahabat saya Iman, untuk mengisi waktu luang saat kami masih duduk di bangku SD, tanpa saya sadari ternyata Iman sedang memperhatikan saya sambil senyum-senyum kecil, sambil sedikit malu saya langsung menghampirinya, bagaimana tidak malu, karena dengan usia saya yang sudah kepala tiga ini, kok masih suka mainin tanah dan batu, "kayak anak kecil saja" pikir saya dalam hati.

Saya segera mengalihkan perhatian Iman untuk menghilangkan rasa malu saya dengan menanyakan kabarnya, karena sudah beberapa tahun ini saya memang tidak bertemu dengannya, dia salah seorang sahabat saya yang memiliki banyak bakat dan kreatifitas yang tinggi, selain pandai bermain gitar sejak SD, dia juga pandai melukis, membuat mainan dari barang bekas, dan juga selalu menjadi juara kelas disekolahnya, dia juga pandai menyanyi dan menciptakan lagu. Tidak heran jika pada saat lulus dari SMA dia langsung mendapat beasiswa untuk kuliah di IPB. Kini dia tinggal di Bogor dengan Istri dan dua orang anaknya, selain bekerja sebagai pengajar sekolah alam dan asisten laboratorium di sekolah tersebut, dia juga saat ini tergabung kedalam sebuah grup nasyid bernama Gradasi dan telah meluncurkan beberapa album.

"Kemana saja?" tanyaku, "Wah biasa sibuk nih di kerjaan" jawabnya, "Tempo hari saya pernah kirim e-mail kok nggak dibalas sih, apa nggak sampai ya?" tanya saya lagi, "Wah, jarang buka e-mail euy, sibuk terus" jawabnya lagi. "Bagaimana nih dengan Gradasi?, Kok saya nggak lihat kamu di TV bulan Ramadhan ini?, biasanya setiap Ramadhan khan suka ngisi acara di televisi?" Tanyaku kepada Iman. Sambil mengernyitkan dahinya diapun menjawab "Sibuk kerjaan nih tahun ini, eh sorry ya saya tinggal dulu, mau ke Bandung nih", sambil menepuk bahu saya dia berbalik meninggalkan saya, lalu sayapun membalikkan badan, sesaat saya lihat seonggok tanah dan setumpuk batu yang tadi saya mainkan, kenangan saya melayang ke saat-saat saya bersama Iman ketika kami sering bermain tanah ini beberapa tahun lalu. "Rasanya hanya saya yang tertinggal disini", gumam saya dalam hati "tidak ada perubahan yang berarti dalam hidup saya", berbeda dengan teman-teman saya yang lain dengan gelar dan kesuksesan masing-masing. Sesaat saya terbangun, ya ternyata perjumpaan saya dengan Iman, barusan itu hanya mimpi, karena setelah sahur pagi tadi saya tertidur setengah jam dan memimpikan sahabat lama yang sudah lama tidak ketemu.

Salam hangat untuk seluruh keluarga Kang Iman, Selamat menunaikan ibadah puasa... juga bagi semua pembaca blog ini yang melaksananakannya....[Q]

Sunday, October 02, 2005

30 Detik Jadi Bintang, Siapa Pemenang Sesungguhnya?

Acara Grand Final 30 Detik Menjadi Bintang (30DJB) yang disiarkan oleh GlobalTV pada hari Sabtu 1 Oktober 2005 mulai pukul 21.00 WIB memang cukup seru, karena ini adalah pertunjukan yang menampilkan semua finalis dari seluruh episode yang diikuti oleh peserta dari seluruh propinsi.

Namun ada hal yang membuat saya 'sedikit' kurang puas dengan hasil akhir untuk kemenangan Grand Final di acara tersebut, pasalnya 3 finalis tersebut memang dipilih oleh juri namun akhirnya kemenangan mereka ada pada pilihan pemirsa yang mengirimkan dukungan melalui SMS ke nomr 6288, disinilah tanda tanya itu muncul...

Sepertinya istilah 'posisi menetukan prestasi' sangat berperan di acara ini, karena dari ketiga finalis tersebut, Banzai (Perkusi Kepala dari Jakarta), Indra El Bugzy (Ilusi Putung Leher dari Jogja), serta Rosgana (Trik Yoyo dari Bandung), dipilih melalui dukungan SMS dari pemirsa. Namun ketika finalis pertama, Banzai tampil, pemirsa (khususnya pendukung Indra dan Rosgana) tidak tahu, siapa finalis yang akan tampil setelah itu, sehingga pendukung tersebut tidak dapat mengirimkan kode dukungan mereka.

Ketika grup Banzai tampil, pendukungnya segera mengirimkan SMS sebanyaknya-banyaknya dengan isi SMS td<spasi>A, lalu ketika finalis kedua (Ilusi Putus Leher) tampil maka pendukungnya langsung mengirimkan SMS ke nomor yang sama (6288) dengan td<spasi>B, saat itu daftar antrian (queue) di server SMS gateway milik TelkomSel tersebut sudah penuh dengan SMS yang dikirim oleh para pendukung kedua finalis tadi, sehingga ketika SMS dukungan yang dikirim untuk Trik Yoyo yang tampil dibagian terakhir menjadi semakin terhalang karena daftar antrian sudah semakin membludak oleh dua kubu pendukung tadi. Selain itu pengumuman hasil pemenang diumumkan tidak lama setelah finalis terakhir (Rosgana - Trik Yoyo) tampil, hal ini tentu sangat merugikan peserta terakhir dan pendukung Rosgana menjadi tidak bisa berharap banyak dari SMS dukungan yang dikirimnya.

Berbeda dengan SMS yang dikirim oleh pendukung peserta AFI, KDI, Indonesian Idol, Penghuni Terakhir, yang bisa dikirim setiap hari selama periode acara tersebut berlangsung, bahkan dukungan SMS bisa dikirim kapan saja, karena walaupun acara tersebut tidak ditayangkan, stasiun TV yang menyelenggarakan acara-acara tersebut selalu menampilkan iklan dukungan berupa scrolling text atau dengan mode News Ticker kepada para pendukungnya.

Kembali kepada kasus 30DJB, apakah hasil kemenangan itu benar-benar fair?, Bagaimana hasilnya jika Juri dan Panitia menunggu sampai semua dukungan SMS untuk seluruh peserta masuk?, Jika memang peraturan dan hasilnya sudah ditetapkan, apa yang menjadi landasan para Juri dan panitia untuk menempatkan Banzai tampil pertama pada saat final?, bagaimana jika Indra (Ilusi Putus Leher) yang ditampilkan pertama?, atau Rosgana dengan trik Yoyo-nya yang tampil pertama?, Akankah Banzai yang menang?... karena ketika Dik Doang sebagai pemandu acara tersebut meminta pendapat penonton di studio, kebanyakan penonton di studio berteriak Trik Yoyo!!!...Rosgana!!!...Yoyo...!!. Sama seperti apa yang kami teriakkan oleh keluarga kami di rumah.[Q]